Miliuner properti itu ternyata masih mampu memimpin dalam poling dan meraih dukungan dari para pendukung Partai Republik.
"Donald Trump memimpin dalam perlombaan menuju Gedung Putih dari Partai Republik, meskipun setelah imbauannya untuk melarang Muslim masuk ke AS telah memicu kecaman di seluruh dunia," sebut poling yang diadakan oleh Reuters dan Ipsos, seperti dikutip Telegraph, Sabtu (12/12/2015)."Trump memimpin dari kandidat lain dengan dukungan 35 persen dari pemilik Partai Republik. Angka ini sama sebelum dirinya melontarkan imbauan kontroversial itu," lanjut hasil poling itu.
Sebagian besar pendukung Partai Republik tidak terganggu dengan ucapan Trump, meskipun menyadari komentar itu bisa merusak peluang untuk menjadi presiden.
29 persen dari pendukung Republik menyatakan komentar Trump dinilai ofensif. Namun 64 persen dari pendukung lainnya justru melihat komentar itu biasa saja.
"Dia hanya mengatakan apa yang dirasakan orang lain rasakan," ujar perawat dari Missouri, Donna Fee.
Fee yang berusia 57 tahun sepakat dengan imbauan Trump untuk melarang Muslim masuk ke AS. Tetapi dia mengakui bahwa komentar beraninya bisa merusak peluang Trump menuju kursi Presiden AS.
"Sepertinya dia butuh seseorang sebagai penenang. Dia harus mulai belajar menyaring (ucapannya)," pungkas Fee.
Poling ini menunjukkan kandidat lain seperti Ben Carson berada di peringkat kedua dengan dukungan 12 persen. Sementara politikus chief Ted Cruz dan Jeb Bush, seimbang dengan raihan 10 persen dukungan.