Aksi Klitih Kembali Teror Warga Bantul 1 Terluka Bacok

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Aksi Klitih Kembali Teror Warga Bantul 1 Terluka Bacok

Selasa, 20 Desember 2016

Satelit9.info YOGYAKARTA- Belum tuntas kasus penyerangan sekelompok orang terhadap siswa SMA N Muhammadiyah 1 (Muhi) Yogyakarta beberapa hari lalu. Kasus serupa kembali terjadi lagi di wilayah Bantul tepatnya di Jalan Bantul-Samas Dusun Selo Sidomulyo Bambanglipuro Bantul, Selasa (20/12) dinihari.

Kali ini korbannya Romadhon Istanto (19) warga Ploso Banguncipto Sentolo Kulonprogo. Akibat kejadian itu lelaki yang kesehariannya menjaga tambak udang itu mengalami luka bacok ditengkuk, kepala, muka serta pelipis. Kini korban masih dirawat di Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran Bantul.
Kapolsek Bambanglipuro Bantul, AKP Yayan Dewayanto SH MH mengatakan, peristiwa penyerangan terjadi sekitar pukul 02.00. Sebelum kejadian, pagi itu korban dan rekannya Sigit (19) warga Ngentak Poncosari Srandakan memacu Yamaha Mio motornya ke utara di ruas Jalan Samas. Ditengah perjalanan, korban menghentikan motornya disisi timur jalan. Setelah itu keduanya turun untuk buang air kecil, korban berdiri didekat motor sementara saksi Sigit berjalan ke utara. Belum sempat niatnya terlaksana, datang empat orang mengendarai motor KLX langsung mendekati korban.
Salah satu pelaku menghunus samurai dari balik bajunya untuk menyerang. Mendapat serangan mendadak, Romadhon berusaha menghindar. Sementara pelaku lain ikut mengroyok Romadhon dengan senjata tajam. Dalam bounce singkat korban ambruk dengan luka dibagian leher, muka, pelipis dan mulut setelah ditebas pedang.
Melihat karibnya jadi bulan bulanan orang bersenjata samurai. Saksi tidak berani mendekat lantaran takut jadi sasaran. Setelah 2 orang pelaku menyerang dengan samurai secara bersamaan, korban tersungkur. "Dua orang itu bersenjata seperti samurai, mereka mengroyok korban, ada yang membawa benda mirip senjata api," ujar Yayan.
Saksi Sigit kepada penyidik mengungkapkan, empat orang tersebut datang lansung menyerang tanpa banyak bicara. Selain itu pelaku semua mengenakan penutup muka tanpa helm.