Ahok Marah,Harga Barang di Pameran JakBook Mahal

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Ahok Marah,Harga Barang di Pameran JakBook Mahal

Senin, 27 Juli 2015

Satelit9.info Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) geleng-geleng kepala dan marah melihat harga perlengkapan sekolah di pameran Jakarta Book & Education Fair 2015 lebih mahal dibanding pasaran. Dia pun menduga ada oknum yang sengaja memasang harga tinggi untuk mengambil kesempatan. "Kalau pameran seperti Jakarta Fair mau dikunjungin orang, nah pasti harganya lebih murah bell dari pada toko. Itu namanya kayak judi. Kalau harganya lebih mahal, ngapain saya repot-repot minta pada datang ke sana (menunjuk angle buku)," ujar Ahok kepada wartawan di Lapangan Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Senin siang(27/7/2015). "Nah ini yang membuat saya kecewa, kenapa semua harga sini lebih mahal daripada di rumah. Mungkin mereka berfikir kita maksa semua orang suruh beli di sini. Masa orang di pameran jual barang lebih mahal. Ternyata mereka sengaja," lanjutnya gemas. Ahok mengaku dirinya dengan pihak penyelenggara, Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta sudah pernah membicarakan mengenai harga produk-produk sekolah dalam Jakarta Book & Education Fair 2015. Keinginan Ahok, harga-harga yang ditawarkan dalam pameran tersebut bisa lebih murah 20-30 persen ketimbang harga normal. "Kita sudah bicarakan ini setahun, saya sudah bilang kalau anak-anak beli di toko biasa enggak dapat simpan tabungan. Saya bilangin kalau pameran kayak begini, harganya lebih murah 20-30 persen," terang Ahok. Dengan begitu, dalam bayangannya anak-anak sekolah dapat menabung uang setiap bulannya sekitar Rp 200 ribu untuk dipakai membeli kebutuhan sekolah lainnya. Sehingga, mereka tidak ada alasan habis modal uang dalam hal pendidikan. "Jadi dia bisa simpan ditabungan Rp 200 ribu per bulan misalnya. Kan dia yang ambil berapa juta ya, dapat Rp 800 ribu, kalau dia simpan Rp 200 ribu maka dia setahun dapat Rp 2,4 juta. Setahun kan si anak SMA ini punya Rp 2,4 juta, kalau dia lulus SMA masih punya Rp 2,4 juta bisa buat modal beli laptop yang kecil macam-macam bisa. Ini pikiran saya," urainya. Lantas apakah ke depannya Ahok masih berkeinginan menyelenggaran pameran dengan harga produk sekolah seperti ini lagi? "Saya kira saya bebasin sajalah ke toko-toko langsung diskon saja lah lebih gampang. Ya sudahlah saya tinggal nanti kerjasama dengan Gramedia, bisa nggak buat KJP ada diskon khusus," jawab dia. "Tadi saya berpikir pameran bisa lebih hemat 50 persen. Mana ada sih orang buat pameran harganya lebih mahal daripada harga pasar? Nggak ada! Di dunia yang namanya pameran, pasti lebih murah! Cuma pameran ini saja yang agak kacau," lanjut Ahok dengan nada meninggi. Mantan Bupati Belitung Timur itu pun mengatakan, dirinya tidak membuka ataupun meresmikan pameran tersebut. Sebab, hasilnya sangat jauh dari bayangan dan mengecewakan. "Enggak usah. Makanya aku enggak mau resmiin tadi kan. Aku enggak buka kan. Aku enggak tutup juga. Aku diam saja," tegasnya. "Nanti kita ke depan akan terus kerjasama, jadi nanti kalau punya kartu ini naik busnya tidak bayar. Jadi kita akan menolong orang. Saya mohon maaf," tutup Ahok.